Paguyuban Bakul Bakso Bangun Gedung Megah


Bangunan gedung megah berlantai tiga, itu terletak di sisi timur ruas jalan menuju ibukota Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri. Sebagai bangunan termegah di Kecamatan Girimarto, gedung itu dibangun oleh para bakul bakso yang tergabung dalam paguyuban Astari (Kiat Sejahtera Mandiri).
''Pembangunannya kami rintis sejak tahun 2008. Dilakukan secara bertahap, untuk mewujudkan keinginan memiliki kantor koperasi,'' ujar Ketua Astari, Dwi Atmanto. Dana pembangunan gedung berukuran 8 kali 20 meter dengan konstruksi tiga lantai ini, menelan biaya Rp 1,25 miliar lebih. Sumber dananya, berasal dari iuran para bakul bakso yang tergabung dalam paguyuban Astari.
Ketua Pembangunan Gedung, Tarso SE, menyatakan, lantai bawah atau basement, dipakai untuk penampungan komoditas saos, kecap dan mie, yang menjadi bahan pelengkap jualan bakso. Lantai dua dipakai untuk kantor Koperasi Astari, utamanya untuk pelayanan simpan pinjam. Kemudian lantai tiga, digunakan sebagai ruang pertemuan, untuk menggelar rapat anggota atau kepentingan lain yang bersifat massal dan melibatkan orang banyak. ''Kunci keberhasilan membangun gedung megah seperti ini, adalah semangat kebersamaan sesama bakul bakso yang tergabung dalam paguyuban Astari,'' tegas Ketua Astari, Dwi Atmanto.
Paguyuban bakul bakso ini, didirikan 20 Maret 2002. Sebagai lembaga untuk bernaung para bakul bakso ketika akan melakukan pertemuan sesama rekan senasib. Setiap bulan, imbuh Dwi, kami mengadakan pertemuan yang diikat dengan arisan dan iuran untuk pengumpulan dana guna diputar sebagai usaha simpan pinjam. Demi menolong para anggota agar tidak terjerat renternir.
Dari embrio itu, pada tanggal 21 Maret 2005, kemudian didirikan koperasi. Koperasi Astari ini mampu berkembang pesat. Asetnya, kini telah mencapai Rp 8,7 miliar dan telah pula mampu membangun gedung megah dan menjadi gedung termegah yang dimiliki Kantor Koperasi se Kabupaten Wonogiri. Koperasi Astari, kini memperkerjakan delapan karyawan dan memiliki 700 anggota.
Koperasi Astari, kini mampu memberikan pinjaman maksimal sampai Rp 50 juta kepada masing-masing anggota yang membutuhkan, dengan bunga 1,5 persen dengan tempo pelunasan 3 tahun. Jenis pinjaman yang diberikan, ada yang pelunasannya cukup tempo satu tahun. ''Tergantung perjanjian kesanggupan dari peminjamnya,'' tutur Tarso. Koperasi Astari, juga mengupayakan pengadaan bahan untuk berjualan bakso kepada anggotanya.
Para bakul bakso yang tergabung dalam Astari, ada yang berdagang di Kabupaten Wonogiri, atau yang merantau ke berbagai kota besar di Indonesia. Dwi Atmanto sendiri, berdagang bakso di sejumlah tempat di Yogyakarta, juga memiliki warung makan di Wonogiri. Dwi juga menjadi pengurus pusat Ikatan Pedagang Bakso Nusantara (IPBN) yang berkantor pusat di Jakarta.

2 Responses to "Paguyuban Bakul Bakso Bangun Gedung Megah"

  1. wah hebat nih pedagang bakso wonogiri hehe

    BalasHapus
  2. @epriant: harus nuw, pedagang bakso wonogiri udah bangun gedung, pedangang metenya kapan ya hehehehe

    BalasHapus

silahkan berkomentar sesuai dengan isi artikel.
yang tidak boleh ditulis ketika berkomentar
tulisan berbau SARA
SPAMMING
berkata jorok
berpromosi


jika hal tersebut ada dalam komentar anda saya akan langsung menghapusnya
terimakasih atas kunjungannya