Jakarta -
Beberapa hari belakangan ini, hujan deras disertai petir
dan angin kencang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Hal itu dipicu
keberadaan badai tropis Iggy di Samudera Hindia. Untunglah badai ini
mulai menjauhi Indonesia sehingga cuaca berangsur normal.
"Badai tropis Iggy yang menyebabkan angin kencang pekan lalu mulai menjauh dari Indonesia menuju Australia. Diperkirakan kondisi ekstrem akan berangsur normal," kata Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (30/1/2012).
Menurut dia, seiring kepergian bagai ini ke arah selatan, kecepatan angin mulai berkurang. "Dilihat dari dinamika atmosfer wilayah, secara umum kembali normal. Meskipun dari sifat lokal harus tetap diikuti peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG). LAPAN secara umum mengkaji aspek fenomenanya," papar Djamaluddin.
Menurut alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini pada musim hujan di bulan Desember hingga Februari angin bertiup dari belahan utara ke selatan. Matahari ada di belahan selatan sehingga kemudian sering membangkitkan daerah tekanan rendah di selatan Indonesia.
"Karena kondisi tekanan rendah lalu menumbuhkan badai tropis, semacam menyedot udara dari sekitar wilayah Indonesia sehingga kemudian memicu terjadinya angin kencang dan hujan lebat," papar Djamaluddin.
Pria berkacamata ini mengingatkan potensi-potensi yang harus diwaspadai ketika efek gabungan terjadi. Misalnya ketika intensitas curah hujan dan kecepatan angin lebih dari normal menimbulkkan bahaya yang meningkat.
"Perlu diwaspadai juga efek gabungan dari angin kencang plus curah hujan tinggi, angin kencang plus pasang maksimum di daerah pantai. Juga pasang maksimum plus curah hujan tinggi menimbulkan banjir di daerah pantai," terang Djamaluddin.
sumber
"Badai tropis Iggy yang menyebabkan angin kencang pekan lalu mulai menjauh dari Indonesia menuju Australia. Diperkirakan kondisi ekstrem akan berangsur normal," kata Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (30/1/2012).
Menurut dia, seiring kepergian bagai ini ke arah selatan, kecepatan angin mulai berkurang. "Dilihat dari dinamika atmosfer wilayah, secara umum kembali normal. Meskipun dari sifat lokal harus tetap diikuti peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG). LAPAN secara umum mengkaji aspek fenomenanya," papar Djamaluddin.
Menurut alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini pada musim hujan di bulan Desember hingga Februari angin bertiup dari belahan utara ke selatan. Matahari ada di belahan selatan sehingga kemudian sering membangkitkan daerah tekanan rendah di selatan Indonesia.
"Karena kondisi tekanan rendah lalu menumbuhkan badai tropis, semacam menyedot udara dari sekitar wilayah Indonesia sehingga kemudian memicu terjadinya angin kencang dan hujan lebat," papar Djamaluddin.
Pria berkacamata ini mengingatkan potensi-potensi yang harus diwaspadai ketika efek gabungan terjadi. Misalnya ketika intensitas curah hujan dan kecepatan angin lebih dari normal menimbulkkan bahaya yang meningkat.
"Perlu diwaspadai juga efek gabungan dari angin kencang plus curah hujan tinggi, angin kencang plus pasang maksimum di daerah pantai. Juga pasang maksimum plus curah hujan tinggi menimbulkan banjir di daerah pantai," terang Djamaluddin.
sumber
0 Response to "Badai Tropis Iggy Menjauhi Indonesia, Cuaca Berangsur Normal"
Posting Komentar
silahkan berkomentar sesuai dengan isi artikel.
yang tidak boleh ditulis ketika berkomentar
tulisan berbau SARA
SPAMMING
berkata jorok
berpromosi
jika hal tersebut ada dalam komentar anda saya akan langsung menghapusnya
terimakasih atas kunjungannya