Terserang jamur, 17 hektare tanaman jagung gagal panen

Nasib sebagian petani di Kecamatan Selogiri ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Di saat musim tanam (MT) I dan MT II, tanaman padi yang ditanam diserang wereng dan di saat MT III tanaman jagung diserang jamur sehingga tidak bisa panen.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (7/10/2011), serangan jamur dialami oleh petani di Desa Jaten, Gemantar dan Kaliancar di Kecamatan Selogiri. Data di Kantor Kecamatan Selogiri, serangan jamur menyebar ke tanaman jagung seluas 17 hektare.

Warga Dusun Pronogaten, Desa Jaten, Selogiri, Sipon mengatakan, kehidupan petani Dusun Pronogaten sangat memrihatinkan. “Tanaman padi pada MT I dan II gagal panen. Sekarang ditanami jagung juga gagal panen,”ujar dia.

Diceritakannya, lahan persawahan di depan rumahnya sebagian besar dikontrak orang untuk ditanami jagung setelah dua kali gagal panen padi.

Sementara itu, Camat Selogiri, Bambang Haryanto saat mengonfirmasi Solopos.com, menjelaskan, petani kurang memperhatikan cara menanam jagung sehingga tanaman jagung diserang jamur. “Jika petani disiplin dengan membuat pematang, tanaman jagung akan tumbuh subur. Selain itu, petani juga kurang disiplin dalam memberi air.”

Menurutnya, tanaman jagung hanya butuh air sedikit namun kenyataannya lahan jagung di-lep (penuhi air). Dijelaskan oleh mantan Camat Slogohimo ini, tanaman jagung seluas 17 hektare di Desa Jaten, Gamantar dan Kaliancar diserang jamur. Dia menolak jika dikatakan gagal panen. “Bukan gagal panen namun hasil pembuahan tidak maksimal.”
sumber

0 Response to "Terserang jamur, 17 hektare tanaman jagung gagal panen"

Posting Komentar

silahkan berkomentar sesuai dengan isi artikel.
yang tidak boleh ditulis ketika berkomentar
tulisan berbau SARA
SPAMMING
berkata jorok
berpromosi


jika hal tersebut ada dalam komentar anda saya akan langsung menghapusnya
terimakasih atas kunjungannya